Penggemar murai batu cukup banyak, khususnya di blok tengah, timur, barat serta Sumatera dan Kalimantan. Lomba – lomba di tempat tersebut, bisa dikatakan selalu dipenuhi peserta. Gengsi atau prestise murai memang tetap tinggi dari dulu hingga saat ini.
Namun, murai batu juga menyimpan banyak kendala, yang tidak tiap penghobi, khususnya para pemula atau pendatang baru, paham cara mencari solusinya. Mulai yang begitu digantang diam saja, atau yang sudah kerja bagus, tapi di tengah-tengah atau di belakangan kemudian nampar jeruji/ nabrak ataupun ngepel. Mungkin, masih ada masalah lain lagi yang sering menerpa murai kesayangan Anda.
Berikut penuturan pengorbit murai batu, Om Tri asal Kalasan, Jogja. Sebenarnya Om Tri tergolong murai mania pemula, kendati demikian, Beliau sukses merebut pehatian lantaran beberapa kali berhasil mengantar murai batu Regal, salah satu murai orbitannya stabil di tangga juara.
Menurut Om Tri, Regal awalnya didapat dari peternak asal Purworejo dengan identitas ring Daffa 04, sekitar 3 tahun yang lalu atau saat burung berusia trotol. “ perawatan sedari trotol biasa dan cenderung standart, pemberian jangkrik 5 ekor pada pagi dan sore, harian full master, jadwal mandi 2 hari sekali pada waktu sore dengan cara keramba“ tuturnya menjelaskan.
Regal merasakan atmosfer pertandingan pada umur 2 tahun, atau selepas 2 kali mabung, dengan setingan biasa atau sama saja seperti perawatan harian, cuma porsi pemberian EF jangkrik mulai digandakan menjadi 20 ekor perhari, ditambah 3 sendok kroto. “ pertama di tampikan masih nakal, atau nampar jeruji, bahkan sesekali ngepel/ turun ke tebok, tidak apa – apa, masih disabari, hehehe “ ujar Om Tri menambahkan.
Di lapangan, sering kita jumpai burung nakal, nabrak jeruji, atau bahkan nebok, padahal sempat nampil bagus, sehingga mengurangi nilai. Mungkin mau koncer, akhirnya tidak jadi, paling – paling cuma masuk nominasi tambahan.
Penjelasan Om Tri Mengenai Asal – Usul Murai Batu Regal dan Pola Perawatan Sederhana Yang Diterapkan
Menurut pengalaman Om Tri, banyak hal yang menjadi sebab burung nakal/ nabrak ruji, salah satunya mungkin usia burung yang masih relatif muda atau bisa juga burung mempunyai mental tempur tinggi namun disisi lain kurang terkontrol birahinya.
Melihat gaco kesayangan kurang nampil bagus, Om Tri pun mulai mempelajari sedikit demi sedikit penyebabnya, mula – mula untuk setingan lomba, porsi pemberian EF jangkrik dan kroto mulai dipangkas atau dikurangi, sebaliknya untuk menggantikan EF dan tambahan tenaga, Om Tri mulai memberikan asupan pakan Voer Nanjung 105 untuk harian.
“ Voer Nanjung 105 mengandung ekstrak serangga, buah – buahan dan herbal. Produk keluaran Ebod Jaya ini juga bisa digunakan sebagai pengganti EF kroto ataupun Jangkrik, sehingga burung tetap berstamina “
Dengan setingan sederhana seperti itu, kini Om Tri tak risau lagi menggelandang momonganya tersebut ke berbagai arena lomba, “ Setingan sederhana yang saya terapkan ternyata membuahkan hasil lumayan, kini Regal tampilannya lebih tenang tanpa kuatir nakal “ ujar Om Tri menutup pembicaraan Kami.
Diklat Juri Ronggolawe Angkatan XXXI Selesai, Ini Pesan Ketua DPW Jambi dan Mentor MediaRonggolawe.id,…
Mentor Ingatkan Juri Harus Tau Isian Burung Pada Saat Menilai Burung MEDIARONGGOLAWE.COM, KOTA JAMBI…
2 Hari Diklat Juri Ronggolawe, Ini Materi Yang Diberikan Mentor Asal Ibukota MEDIARONGGOLAWE.COM, KOTA JAMBI…
Hadirkan Menthor Dari Ibukota Dalam Diklat Juri, Ini Harapan Ketua Ronggolawe Jambi MEDIARONGGOLAWE.COM ,…
Lahirkan Juri Profesional, Ronggolawe Nusantara DPW Jambi Gelar Diklat MediaRonggolawe.com, KOTA JAMBI - Ronggolawe Nusantara…
Akhir Desember 2014, Gerhana adalah mantan burung rumahan yang belum pernah turun di gantangan, karena…